ADS

ADS
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-72 TAHUN

Tradisi Menarik Perayaan Imlek

Tradisi Menarik Perayaan Imlek 2018


Sin Cia atau Imlek tidak jauh berbeda dengan tahun baru masehi atau tahun baru Hijriah bagi umat Islam. Tahun baru Imlek adalah tahun baru Cina.
Imlek adalah tradisi pergantian tahun. Sehingga yang merayakan Imlek ini seluruh etnis Tionghoa apapun agamanya. Bahkan menurut Sidharta, Ketua Walubi, masyarakat Tionghoa Muslim juga turut merayakan Imlek.

Kata Imlek (im=bulan, lek=penanggalan) berasal dari dialek Hokkian atau Bahasa Mandarin-nya Yin Li yang berarti kalender bulan (Lunar Newyear). Menurut sejarah, Sin Cia merupakan sebuah perayaan yang dilakukan oleh para petani di Tiongkok yang biasanya jatuh pada tanggal satu di bulan pertama di awal tahun baru.

Perayaan ini juga berkaitan erat dengan pesta perayaan datangnya musim semi yang dimulai pada tanggal 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama atau yang lebih dikenal dengan istilah Cap Go Meh. Perayaan Imlek meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Sang Pencipta / Thian (thian=Tuhan dalam Bahasa Mandarin), dan perayaan Cap Go Meh.
Tradisi Dalam Perayaan Imlek :

1. Membersihkan Rumah

Menyapu rumah berarti juga membersihkan rumah agar kotoran yang dianggap sebagai simbol kesialan disingkirkan, hingga tersedia ruang yang cukup untuk menampung keberuntungan. Rumah yang bersih juga sedap dipandang mata kan? Setelah itu, mereka akan menyingkirkan sapu dan sikat dari jangkauan. Mereka juga tidak diperbolehkan menyapu rumah saat hari pertama tahun baru karena itu artinya mengusir keberuntungan yang sudah hadir di rumah.

2. Wajib Memiliki Unsur Warna Merah

Menurut kepercayaan orang Tionghoa, nian atau sejenis makluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung akan keluar saat musim semi atau saat tahun baru Imlek. Kedatangan mereka pun dilanjutkan dengan mengganggu manusia, terutama anak kecil. Namun jangan khawatir. Menghias rumah, pakaian, dan aksesoris berwarna merah dapat mengusir nian karena ia takut dengan warna merah. Jadi, tidak heran kalau nuansa merah begitu jelas terlihat saat Imlek.

3. Angpao

Bagi anak-anak dan orang yang masih lajang, Imlek berarti banjir uang karena orang tua atau mereka yang sudah menikah diwajibkan memberikan angpao (amplop merah). Angpao ini biasanya diisi dengan sejumlah uang di dalamnya. Jumlahnya tidak harus besar kok, yang penting berupa uang kertas baru dan tidak berbentuk uang logam. Bagi-bagi angpao juga dipercaya makin memperlancar rejeki di kemudian hari.

4. Mempersiapkan Makanan

Kue keranjang dan jeruk juga menjadi ciri khas Hari Raya Imlek. Tidak hanya itu, saat Imlek mereka juga menyajikan makanan di atas nampan berbentuk, segi 6, segi 8, atau bulat dengan isi yang beragam, seperti buah kering, biji-bijian, kacang-kacangan, dan permen. Beberapa orang juga menyiapkan makanan keberuntungan seperti mie yang tidak dipotong untuk melambangkan umur panjang, serta kue bola berbentuk uang Cina pada jaman dulu yang melambangkan kekayaan. Satu lagi, saat Imlek mereka disarankan untuk menghindari makan bubur karena bagi warga Tionghoa, bubur melambangkan kemiskinan.

5. Kembang Api

Kembang api merupakan salah satu pertunjukan yang sangat populer untuk memeriahkan Imlek, karena suara gaduhnya dipercaya membuat mahluk jahat nian ketakutan. Untuk itu, ketika merayakannya di rumah pastikan tetangga tidak merasa terganggu dengan suara berisik yang Anda ciptakan.

Imlek pun sangat identik dengan hujan. Bagi masyarakat Tionghoa di saat Imlek, hujan sepanjang perayaan Imlek dikaitkan dengan sumber rezeki, dengan turunnya hujan maka banyak rezeki yang berdatangan di muka bumi. Namun, yang sangat penting adalah menyambut Tahun Barun Imlek dengan cara membersihkan hati, menyucikan nurani, dan tekad berusaha lebih baik di tahun mendatang.

6. Tidak Boleh Membalik Ikan saat Menyantapnya

Menikmati ikan saat Imlek juga sangat unik. Ikan yang biasa disantap adalah bandeng. Kita tidak boleh membalik ikan untuk mengambil daging ikan pada bagian bawah. Ditambah lagi, kita tidak boleh menghabiskan ikan tersebut dan menyisakannya agar bisa dinikmati esok hari. Masyarakat Tionghoa percaya kalau kebiasaan ini merupakan lambang dari nilai surplus untuk tahun yang akan datang.

7. Mengunjungi Keluarga Besar

Tidak hanya lebaran, Imlek juga menjadi salah satu momen yang tepat untuk mengunjungi saudara agar tali persaudaraan tidak terputus. Tidak heran jika pada saat-saat tersebut banyak masyarakat dari etnis Tionghoa yang pulang kampung untuk merayakan Imlek bersama keluarga mereka.

1 comment:

  1. Can we make money with virtual reality?
    Using Virtual Reality to improve your skills is not just a concept, it is 바카라 an exciting way to develop new and หาเงินออนไลน์ original skills for sports Feb 11, 2019 · Uploaded 1xbet by Bally's Analytics

    ReplyDelete

Powered by Blogger.