ADS

ADS
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-72 TAHUN

Mengenal Sosok Brigadir Al-Faghm, Pengawal Botak Raja Salman

Mengenal Sosok Brigadir Al-Faghm

Dikutip dari Moslemtoday.com Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud akan berkunjung ke Indonesia pada 1 Maret 2017 kemaren sampai dengan tanggal 9 maret besok. Dalam kunjungannya ke Indonesia, Ia membawa 1.500 anggota delegasi, termasuk 10 menteri dan 25 pangeran.

Tapi, satu sosok yang pasti akan masuk foto para wartawan, justru bukanlah pangeran maupun kerabat sang raja. Sosok itu adalah seorang pria gundul, berbadan tinggi tegap, memakai setelan jas rapi, dan punya sorot mata yang tajam. Siapa dia?

Ya, pria gundul itu adalah Brigadir Jenderal Abdul Aziz Al-Faghm. Dia merupakan jebolan kesatuan pasukan elit Arab Saudi. Sekaligus pakar perang dan militer, Thomas Wictor, menulis, Abdul Aziz Al-Faghm merupakan satu dari sedikit tentara di Saudi yang punya kualifikasi komplet.

Berikut, 5 fakta menarik soal Brigjen Al-Faghm


1. Skill Komplet, Mulai Pilot Sampai Penjinak Bom

Berbagai badge (tanda lulus pendidikan militer) yang telah dimilikinya antara lain badge Pasukan Khusus, serta badge Pasukan Rahasia Anti-Terorisme Saudi.

Brigadir Al-Faghm saat Mengawal Raja Salman
Brigadir Al-Faghm saat Mengawal Raja Salman
Selain badge itu, Abdul Aziz Al-Faghm punya badge pelatihan terjun payung dari sejumlah pasukan elit Amerika Serikat, yakni US Army Master Parachutist jump wings dan US Navy Master Parachutist jump wings. Abdul Aziz Al-Faghm juga bisa menerbangkan pesawat maupun helikopter dalam kondisi darurat.

Lalu, badge Saudi Combat Diver, merupakan bukti bahwa menyelam di laut, adalah kemampuan yang mudah saja baginya. Ia bahkan dikenal punya kemampuan menjinakkan bahan peledak, dari badge penjinak bom yang dimilikinya.

2. Tua Hanya Usianya

Sebagai seorang tentara berpangkat brigadir jenderal, Abdul Aziz Al-Faghm diyakini telah berusia sekitar 50 tahun. Tapi, penampakan fisiknya seringkali membuat orang kagum. Fisik tubuhnya masih tegap, kekar, dan terjaga. Kekuatan fisiknya bahkan disebut-sebut masih bisa menandingi seorang tentara di usia 20 tahunan. Ia masih terlihat bak aktor film laga, ketimbang seorang perwira tentara berusia 50 tahunan.


3. Bukan Hanya Ahli Teori

Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm lulus dalam banyak pelatihan militer. Tapi, dia telah mendapat penghargaan Order of Bravery, sebuah penghargaan tertinggi untuk para pria pemberani di Saudi, beberapa kali.

Brigadir Al-Faghm saat Mengawal Raja Salman
Brigadir Al-Faghm saat Mengawal Raja Salman
Asal tahu saja, untuk meraih penghargaan ini, seseorang harus ikut dalam perang fisik atau terjun sebagai prajurit kombatan. Dengan melihat fotonya saat berada di sisi Raja Salman,  Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm sebagai orang yang sangat teliti dan disiplin dalam melindungi raja.

Hal itu terlihat dalam posisi tangannya ketika berjalan melindungi Raja Salman. Posisi tangan itu menandakan ia selalu dalam posisi siaga.


4. Kesetiaan Tak Diragukan

Apakah skill komplet adalah satu-satunya alasan mengapa Raja memilihnya sebagai pengawal pribadi Tentu Bukan. Ada lagi alasan lain yang diyakini membuat Raja Salman enggan berpaling darinya. Hal itu adalah kesetiaan alias loyalitas.

Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm telah menjadi pengawal raja selama lebih dari 10 tahun. Itu artinya, sebelum mengawal Raja Salman, dia juga mengawal ayah Raja Arab Saudi sebelumnya, yakni Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud, yang mangkat pada 23 Januari 2015.

Brigadir Al-Faghm saat Mengawal Raja Salman
Brigadir Al-Faghm saat Mengawal Raja Salman
Saat Raja Abdulaziz mangkat dan dimakamkan, Al-Faghm menjadi pengawal terdepan iring-iringan penggotong jenazah Raja Abdullah.

Saat itu, fotonya mengawal iring-iringan jenazah menjadi viral. Banyak warga Arab Saudi menaruh haru kepadanya. Pasalnya, ia harus sebisa mungkin menjaga emosi di momen itu. Banyak yang meyakini ia terpukul dengan kematian Raja Abdullah, tapi ia tetap tegar tak menangis di pemakaman itu.


5. Penerus Sang Ayah

Al-Faghm lulus dari akademi militer King Khaled Military College di tahun 1991. Lalu ia lolos masuk ke unit pasukan khusus Arab Saudi, sebelum akhirnya terpilih masuk ke Royal Guard, atau pasukan khusus kerajaan.

Hanya orang-orang terpilih yang dipercaya masuk ke kesatuan ini. Yang menarik, ayah dari Al-Faghm, ternyata juga menjadi abdi Raja Abdulaziz (ayah Raja Salman) selama 30 tahun. (DH/MTD)

No comments

Powered by Blogger.