Nokia 3310 Jadi Produk Gagal Dibeberapa Negara
Jakarta - Melalui HMD Global, ponsel Nokia 3310 yang legendaris kembali lahir. Namun, warga di sejumlah negara dipastikan kesulitan memakainya karena ponsel itu hanya mendukung jaringan 2G. Bagaimana nasibnya bila masuk ke Indonesia terkait isu tersebut?
Meski saat ini pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) selalu mendorong penggunaan jaringan 4G LTE, tetapi secara keseluruhan, Nokia 3310 reborn dan feature phone sejenis masih aman. Sebab pengguna 2G di sini masih melimpah.
Rencana untuk mematikan 2G masih dalam bentuk wacana yang pernah tercetus pada Desember 2016. Itu juga karena tantangan dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara kepada para operator seluler sudah mematikan semuanya jaringan 2G di 2019.
"Saya minta bantuan kepada teman-teman operator, siap enggak buat matikan 2G? Kapan? (mulai dimatikannya-red)," kata Rudiantara kepada para petinggi operator saat itu. Tapi itu bukan hal mudah bagi operator mengingat masih banyaknya pengguna 2G walaupun sekarang pengembangan jaringan sudah mengarah ke 4G LTE. Melihat kondisi ini, maka tidak akan ada masalah jika Nokia 3310 reborn masuk ke pasar gadget di Tanah Air.
Beberapa negara memang sudah atau akan mematikan jaringan 2G. Itu termasuk Australia, Kanada atau Amerika Serikat. Sehingga Nokia 3310 reborn yang sekarang sedang panas dibahas ini kemungkinan besar tak masuk ke sana.
Kembalinya Nokia 3310 jadi pusat perhatian. Bahkan sampai mengalihkan perhatian dari trio Android, Nokia 6, Nokia 5, dan Nokia 3 yang diluncurkan bersamaan. CEO HMD Global Arto Nummela menyebutkan, versi reborn 3310 ini cocok bagi mereka yang ingin menyeimbangkan kehidupan di era digital.
"Ini semacam digital detox atau ponsel holiday. Jika Anda ingin berhenti sejenak namun tetap perlu kehidupan digital mobile, ini adalah solusi yang brilian," sebutnya. (yogs)
Meski saat ini pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) selalu mendorong penggunaan jaringan 4G LTE, tetapi secara keseluruhan, Nokia 3310 reborn dan feature phone sejenis masih aman. Sebab pengguna 2G di sini masih melimpah.
Rencana untuk mematikan 2G masih dalam bentuk wacana yang pernah tercetus pada Desember 2016. Itu juga karena tantangan dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara kepada para operator seluler sudah mematikan semuanya jaringan 2G di 2019.
"Saya minta bantuan kepada teman-teman operator, siap enggak buat matikan 2G? Kapan? (mulai dimatikannya-red)," kata Rudiantara kepada para petinggi operator saat itu. Tapi itu bukan hal mudah bagi operator mengingat masih banyaknya pengguna 2G walaupun sekarang pengembangan jaringan sudah mengarah ke 4G LTE. Melihat kondisi ini, maka tidak akan ada masalah jika Nokia 3310 reborn masuk ke pasar gadget di Tanah Air.
Beberapa negara memang sudah atau akan mematikan jaringan 2G. Itu termasuk Australia, Kanada atau Amerika Serikat. Sehingga Nokia 3310 reborn yang sekarang sedang panas dibahas ini kemungkinan besar tak masuk ke sana.
Kembalinya Nokia 3310 jadi pusat perhatian. Bahkan sampai mengalihkan perhatian dari trio Android, Nokia 6, Nokia 5, dan Nokia 3 yang diluncurkan bersamaan. CEO HMD Global Arto Nummela menyebutkan, versi reborn 3310 ini cocok bagi mereka yang ingin menyeimbangkan kehidupan di era digital.
"Ini semacam digital detox atau ponsel holiday. Jika Anda ingin berhenti sejenak namun tetap perlu kehidupan digital mobile, ini adalah solusi yang brilian," sebutnya. (yogs)
Post a Comment