Heboh!!!! Bank BTN Rugi Triliunan Rupiah,700 Karyawan Terlibat Investasi Bodong

Karyawan Bank BTN dituding terlibat dalam investasi bodong Koperasi Pandawa. Mereka melakukan transaksi rumah secara fiktif di BTN, lalu hasilnya digunakan untuk investasi di Koperasi Pandawa.

Harry Subeno selalku Koordinator Koalisi Masyarakat Bersih Anti Bankir Korupsi (Kombat) mengungkapkan jumlah karyawan BTN yang terlibat dalam investasi bodong Koperasi Pandawa sangat fantastis, mencapai 700 orang. Bahkan dalam struktur Organisasi Koperasi Pandawa juga didominasi oleh karyawan BTN aktif maupun yang sudah pensiun.

"Penjualan produk Koperasi Pandawa di BTN dapat berlangsung secara terstruktur, masif dan sistemik karena melibatkan pejabat BTN yg berfungsi sebagai endorser produk atau agen penjualan," jelas Harry, Jumat (17/3).

Harry juga menambahkan Pejabat-pejabat BTN dengan pengaruh jabatannya melakukan mobilisasi karyawan maupun nasabah agar mau berinvestasi di Koperasi Pandawa.

Akibat praktek ini Bank BTN dirugikan hingga triliunan rupiah karena terjadi perpindahan dana pihak ketiga yang seharusnya ditempatkan dalam produk pihak ketiga Bank BTN seperti deposito,tabungan dll berpindah ke produk investasi bodong milik Koperasi Pandawa.

"Para investor awam langsung percaya karena marketing produknya disampaikan oleh pejabat yang menjadi role model budaya kerja di BTN dan pelaksanaan sosialisasi produk koperasi pandawa dilakukan di kantor-kantor BTN," imbuhnya.

Harry juga menjelaskan banyak sekali dampak yang terjadi dengan pola pejabat yang masif dan terstruktur memasarkan produk Koperasi Pandawa pada sektor kredit.

"Dampak dalam sektor kredit adalah terjadinya peningkatan potensi kredit macet KPR BTN karena rekayasa kredit fiktif pemberian KPR dimana terjadi jual beli fiktif yang difasilitasi  Bank BTN yaitu hasil dana pencairan KPR BTN diinvestasikan di koperasi pandawa sehingga begitu koperasi pandawa kolaps langsung berdampak macetnya angsuran kredit debitur," kata Harry.

Sebagai Informasi, Non Performing Loan (NPL) BTN meningkat tajam dari bulan Januari sampai dengan Maret pasca pengumuman OJK bahwa Koperasi Pandawa menjadi alat investasi yang dilarang.