Hari Ini LAM Riau Gelar Mubes VII, Pemilihan Ketua Berdasarkan Musyawarah Mufakat
Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau dijadwalkan hari ini, Selasa (16/5) menggelar musyawarah besar (Mubes) VII, yang akan di gelar di Balai Adat Melayu Riau, yang akan diikuti sebanyak 240 peserta dari seluruh Kabupaten Kota.
Ketua harian LAM Riau, Al Azhar, mengatakan, Mubes LAM ke VII ini terlambat tiga bulan pelasanaannya. Dimana masa kepengurusan LAM 2012-2017 berakhir pada bulan Februari lalu. Namun dikarenakan keterbatasan anggaran mubes diundur hingga bulan Mei ini.
"Keterlambatan ini bisa kami pertanggungjawabkan, dan kondiai ini dikarenakan dana. Pada tahun 2016 lalu kita tidak mendapatkan dana hibah, dan baru tahun ini kita menerimanya. Dan tidak mungkin anggarannya bisa cair pada bulan Februari lalu," kata Al Azhar, Senin (15/5).
"Dalam pelaksanaan Mubes, tidak mungkin dilaksanakan hanya satu hari. Banyak agenda lainnya, termasuk agenda tradisional, acara seremonial, evaluasi program kerja, membahas AD/ART, mengeluarkan rujukan atau rekomendasi masalah internal dan ekaternal. Baru pemilihan pengurus baru. Jadi membutuhkan waktu yang cukup lama," tambah Al Azhar.
Mubes LAM VII ini akan diikuti sebanyak 240 orang, yang terdiri dari DKA, MKA, DPH, LAM 12 Kabupaten Kota, serta LAM perwakilan Provinsi DKIc Provinsi Jateng, DIY, LAMR Kawasan dan panitia Mubes. Namun yang memili hak suara pasa Mubes nanti, hanya untuk 12 Kabupaten Kota dan dua orang pengurus Provinsi.
Sementara itu, ketua Panitia Mubes LAM Riau, Syahril Abu Bakar, menjelaskan, pasa pelaksanaan pemilihan ketua LAM Riau, periode 2017-2022, seperti biasanya tidak akan ada calon yang akan maju sebagai ketua. Yang ada hanya pemilihan langsung berdasarkan musyawarah mufakat, dari pemilih suara.
"Kita berbeda dengan organisaai lainnya, pemilihan ketua kita berdasarkan musyawarah mufakat. Jadi tidak ada calon ketua yang maju. Datuk-datuk yang ada sudah siap menjalankan kegiatan disesuaikan dengan alur dan paturnya. Dari pemilik suara inilah yang akan bermufakat memilih ketua," ujar Syahril.
Untuk Mubes VII tahun 2017 ini, tema yang diangkat yakni, "Penguatan lembaga adat dan kearifan lokal dalam meningkatkan peran masyarakat melayu Riau yang bermarwah dan bermartabat". Tema ini sesuai dengan tujuan LAM Riau, pelestarian, perlindungan, dan pemanfataan nilai-nilai adat san nilai-nilai sosial budaya.
Sebagai landasan memperkuat dan memperkokoh jati diri masyarakat Melayu. Mewujudkan masyarakat adat berbudaya melayu, maju, adil, dan sejahtera dalam tatanan masyarakat madani dalam negara kesatuan Republik Indonesia.
Ketua harian LAM Riau, Al Azhar, mengatakan, Mubes LAM ke VII ini terlambat tiga bulan pelasanaannya. Dimana masa kepengurusan LAM 2012-2017 berakhir pada bulan Februari lalu. Namun dikarenakan keterbatasan anggaran mubes diundur hingga bulan Mei ini.
"Keterlambatan ini bisa kami pertanggungjawabkan, dan kondiai ini dikarenakan dana. Pada tahun 2016 lalu kita tidak mendapatkan dana hibah, dan baru tahun ini kita menerimanya. Dan tidak mungkin anggarannya bisa cair pada bulan Februari lalu," kata Al Azhar, Senin (15/5).
"Dalam pelaksanaan Mubes, tidak mungkin dilaksanakan hanya satu hari. Banyak agenda lainnya, termasuk agenda tradisional, acara seremonial, evaluasi program kerja, membahas AD/ART, mengeluarkan rujukan atau rekomendasi masalah internal dan ekaternal. Baru pemilihan pengurus baru. Jadi membutuhkan waktu yang cukup lama," tambah Al Azhar.
Mubes LAM VII ini akan diikuti sebanyak 240 orang, yang terdiri dari DKA, MKA, DPH, LAM 12 Kabupaten Kota, serta LAM perwakilan Provinsi DKIc Provinsi Jateng, DIY, LAMR Kawasan dan panitia Mubes. Namun yang memili hak suara pasa Mubes nanti, hanya untuk 12 Kabupaten Kota dan dua orang pengurus Provinsi.
Sementara itu, ketua Panitia Mubes LAM Riau, Syahril Abu Bakar, menjelaskan, pasa pelaksanaan pemilihan ketua LAM Riau, periode 2017-2022, seperti biasanya tidak akan ada calon yang akan maju sebagai ketua. Yang ada hanya pemilihan langsung berdasarkan musyawarah mufakat, dari pemilih suara.
"Kita berbeda dengan organisaai lainnya, pemilihan ketua kita berdasarkan musyawarah mufakat. Jadi tidak ada calon ketua yang maju. Datuk-datuk yang ada sudah siap menjalankan kegiatan disesuaikan dengan alur dan paturnya. Dari pemilik suara inilah yang akan bermufakat memilih ketua," ujar Syahril.
Untuk Mubes VII tahun 2017 ini, tema yang diangkat yakni, "Penguatan lembaga adat dan kearifan lokal dalam meningkatkan peran masyarakat melayu Riau yang bermarwah dan bermartabat". Tema ini sesuai dengan tujuan LAM Riau, pelestarian, perlindungan, dan pemanfataan nilai-nilai adat san nilai-nilai sosial budaya.
Sebagai landasan memperkuat dan memperkokoh jati diri masyarakat Melayu. Mewujudkan masyarakat adat berbudaya melayu, maju, adil, dan sejahtera dalam tatanan masyarakat madani dalam negara kesatuan Republik Indonesia.
Post a Comment