ADS

ADS
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-72 TAHUN

Perlahan Atap GSG Sungai Mandau Runtuh, Budi : Tahun Ini Direnovasi

Atap Gedung Seba Guna Kecamatan Sungai Mandau runtuh, kini bangunan berukuran 15 x 30 meter itu tak beratap lagi. Terlihat kuda-kuda dan gulung-gulung atap jatuh ke dalam gedung. Kuat dugaan runtuhnya atap ini akibat kontruksi kuda-kuda dan gulung-gulung atap tidak kokoh, hal itu tampak dari runtuhnya atap secara perlahan.

Demikian diceritakan pedagang longtong di sebelah gedung Inur, Rabu (3/5). Atap itu runtuh berlahan, awalnya di bahagian tengah saja, namun terus merembet, hingga akhirnya semuanya runtuh. "Sudah seminggu lalu bang, jatuhnya berlahan, tidak langsung roboh. Pas ada hujan angin besar semalam lah langsung runtuh semua," terang pedagang lontong di samping Mapolsek Sungai Mandau itu.

Gedung sampng Mapolsek Sungai Mandau ini jarang digunakan, terakhir di pakai tahun lalu untuk perpisahan anak TK. "Setau saya pernah sekali dipakai untuk perpisahan anak TK tahun lalu, waktu itu PLN belum masuk," terang Inur.

Camat Sungai Mandau Novendra Kasmara membenarkan atap Gedung Serba Guna (GSG) runtuh, pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke Pemerintah Kabupaten.

"Gedung itu dibangun sekitar tahun 2008 atau 2009, dibangun oleh bagian Tapem. Tahun lalu kami lihat bagian belakang runtuh, kami usulkan rehap, namun sekarang runtuh semua," terang Novendra Kasmara di ruang kerjanya.

Melihat atap semuanya runtuh, dan dinding ada yang miring, pihaknya kini berkonsultadi dengan UPTD PU untuk melakukan penghitungan kekuatan gedung. Melihat kondisi bangunan bisa membahayakan keselamatan manusia, Novendra mengambil sikap, mengunci seluruh pintu dengan rapat.

"Kita hitung dulu kekuatan bangunan, kalau masih layak kita usulkan renofasi. Kalau tidak layak ya tergantung kebijakan bagian aset, apakah perlu dihapuskan dari data aset," terang Novendra.

Menurut Novendra, kontruksi bangunan tidak ada yang menyimpang dari perencanaan. Konsep GSG itu sama dengan semua GSG di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Siak.

Jarang Digunakan

Novendra mengakui gedung itu talah lama tidak difungsikan, pasalnya jauh dari kantor camat dan tidak ada penerangan listrik. "Gedung itu dibangun jauh karena tidak ada lahan lagi di sekitar kantor camat, jarang kami gunakan, kalau acara rapat kecil bisa di kantor, kecuali pertemuan dengan peserta yang banyak baru di selenggarakan di GSG," terang Camat

Menurut Camat, gedung itu terakhir digunakan untuk acara perpisahan anak PAUD. Ia mengaku pihak kecamatan pernah merehap bagian plafon.

Pantauan lapangan, bangunan ini dikelilingi semak belukar, kusen jendela terlihat lapuk, bahkan ada sebagian kaca jendela yang jatuh. Gulung-gulung atap menggunakan bahan kayu, sementara kerangka plapon dari baja eingan. Sekilas terlihat jenis kayu yang digunakan seperti kayu merah atau meranti. Kini tinggal teras depan bangunan yang masih beratap.

Terpisah, Kabag Tapem Budi Leonardus Yuono saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah menganggarkan dana rehap gedung GSG itu, menurut Budi, sejak dibangun bangunan itu belum pernah direhap. "Tahun 2017 ini kita rehap," terang Budi Leonardus Yuono.

No comments

Powered by Blogger.