Sepak Takraw Putri Indonesia Mundur Karena Harga Diri Bangsa
Tim sepak takraw Indonesia memutuskan mundur usai merasa dicurangi oleh keputusan wasit. ( Dok. Kemenpora) |
Tim Indonesia merasa dirugikan oleh beberapa keputusan wasit Muhammad Radi dalam laga yang berlangsung di Stadium Tasik Titiwangsa, Kuala Lumpur, Minggu (20/8).
Sekjen Pengurus Besar Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PB PSTI) Tri Gunawan Hadi mengatakan, seharusnya, Senin (21/8) pagi, Indonesia akan kembali bertanding melawan Filipina di lanjutan babak round robin sepak takraw regu putri. Namun, aksi walkout yang diambil membuat Indonesia sudah tidak boleh lagi bertanding.
Hal itu juga membuat peluang sepak takraw putri menyumbangkan medali perak SEA Games 2017 kandas. Tri menyebut, dalam sejarahnya tim putri Malaysia tidak pernah bisa mengalahkan Indonesia di pertandingan sepak takraw.
"Sejak awal set pertama, skor masih 0-0 saja sudah di-fault sama wasit. Set pertama akhirnya kalah 20-22. Sepertinya memang ada indikasi untuk menjatuhkan mental kita," ucap Tri.
"Set kedua, kita unggul jauh 12-5, tapi berkali-kali kita dapat fault saat melakukan servis. Sampai terakhir posisi 16-9 kena fault, jadi poin akhir 16-10 dan pelatih masuk ke dalam lapangan untuk menyatakan bahwa kami berhenti bermain," katanya melanjutkan.
Tri menambahkan, ia dan tim pelatih tidak ingin memaksakan para pemainnya untuk main di pertandingan yang sudah tidak sehat lagi. Sebab, jika dipaksakan kemungkinan untuk dicurangi tambah besar.
"Pak Menpora melihat sendiri dan beliau menghargai keputusan pelatih. Kemudian dia menenangkan pemain. Semua pemain nangis, moral dan mental pemain jatuh," ujarnya.
"Kepala pelatih, Arsy Syam bilang, kita ini Indonesia. Ini menyangkut harga diri bangsa," ucapnya menirukan Arsy Syam.
(sumber : CNNIndonesia.com)
Post a Comment