ADS

ADS
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-72 TAHUN

Hingga April 2017, 260 Warga Pekanbaru Terserang DBD

Hingga akhir bulan April 2017, tepatnya pada minggu ke-16, sebanyak 260 warga Pekanbaru dari 12 kecamatan yang ada terserang penyakit Demam Berdarah Dengue. Jumlah tersebut meningkat 20 kasus dari minggu sebelumnya yang hanya mencapai 240 kasus.

Kecamatan Bukit Raya masih sama seperti minggu sebelumnya menjadi penyumbang kasus DBD mencapai 45 orang, disusul kecamatan Tampan 40 orang dan Marpoyan Damai dengan jumlah penderita sebanyak 38 orang. Di kecamatan Payung Sekaki jumlah penderita DBD mencapai 29 orang, Tenayan Raya 23 orang, dan di Kecamatan Rumbai sebanyak 18 orang.

Selanjutnya, Kecamatan Senapelan dengan jumlah penderita sebanyak 16 orang, Rumbai Pesisir 15 orang, Limapuluh 14 orang. Kemudian Pekanbaru Kota dengan jumlah penderita sebanyak 11 orang, Sukajadi?,? sembilan orang dan Kecamatan Sail tetap bertahan dengan jumlah penderta paling sedikit yakni sebanyak dua orang.

Meski terus meningkat dari minggu- minggu sebelumnya di tahun 2017, Kepala Dinas Keshatan Kota Pekanbaru, Helda.S.Munir menyebut, jumlah tersebut menurun lebih kurang 50 persen dibandingkan tahun lalu di minggu yang sama yakni berjumlah 505 kasus. Kesadaran masyarakat sangat diperlukan dalam persoalan itu, Helda mengimbau warga untuk terus waspada dan mengenali penyakit DBD, serta menghindar dari gigitan nyamuk aedes aegypti.

" Apalagi sekaran ini musim hujan, masyarakat juga diminta untuk menerpakan pola menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah. Plus yang dimaksud  adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti  menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan," imbuhnya.

Kemudian, kata Helda lagi, warga juga diminta menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bias menjadi tempat bersarangnya nyamuk. Pola yang disebutkan terbukti efektif dari pada masyarakat beranggapan untuk mencegahnya dengan melakukan fogging.


" Fogging juga sangat berbahaya bagi kesehatan, karena memakai bahan kimia, menerpakan pola 3 M Plus dilingkungan masing- masing terbukti untuk pencegahan awal. Jangan foging ke foging aja, karena foging itu adalah alternatif terakhir, foging itu juga tak baik untuk kesehatan karena memakai bahan kimia," imbuhnya.***

No comments

Powered by Blogger.