Stan Kabupaten Bengkalis Terbaik I di Batam Expo
Stan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPSP) Kabupaten Bengkalis berhasil meraih terbaik I pada Batam Expo Gelar Produk UMKM/IKM dan Investasi Daerah 2017 di Nagoya Hill Shopping Mall, Batam, Kepulauan Riau. Iven ini diselenggarakan sejak 11 Mei-Minggu (14/5).
Terbaik II diraih Stand Pemerintah Kabupaten Belitung dan terbaik III diraih Stan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Sedangkan harapan I dan II diraih stan Pemerintah Kota Jayapura dan Pemerintah Kabupaten Kendal.
Pameran berskala nasional ini diikuti 40 stand dari berbagai daerah di Indonesia. Ada 5 kriteria penilaian dewan juri, yakni ragam produk yang ditampilkan, pelayanan terhadap pengunjung stand, antusias pengunjung terhadap produk yang ditampilkan, kerapian dan kebersihan serta dekorasi stand.
Selama pameran, stan Kabupaten Bengkalis memang jadi favorit pengunjung maupun peserta pameran lainnya. Hal ini dikarenakan Stand Bengkalis didesign dengan nuansa khas Melayu seperti ornamen selembayung dan perpaduan warna yang sangat kontras yakni putih hijau.
Tidak hanya itu, materi yang disuguhkan kepada setiap pengunjung, juga sangat bervariasi. Penilaian dewan juri juga tidak hanya sebatas design stand dan materi yang ditampilkan, tetapi juga wawasan dan ketrampilan setiap petugas pramustand.
Kepala DPMPSP Kabupaten Bengkalis, H Hermizon melalui Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal, Muhamad Ali Ibrahim menjelaskan, DPMPSP Kabupaten Bengkalis hanya sebagai pengkoordinir kegiatan pameran investasi yang membawa nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis. DPMPSP bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Bengkalis memamerkan produk unggulan yang menjadi binaan Dekranasda.
"Kita menampilkan produk kerajinan seperti kain tenun lejo, anyaman tikar, hiasan dari bahan kertas koran, miniatur pompa minyak dari kayu. Untuk kuliner ada kerupuk ikan bilis, manisan pepaya dan makanan khas favorit pengunjung pameran yakni lempuk durian. Paling penting adalah Stan Bengkalis menampilkan informasi tentang berbagai peluang investasi di Negeri Junjungan,” ujar Muhamad Ali Ibrahim.
Lebih lanjut dikatakan Kabid, keberhasilan menjadi terbaik I bukanlah target utama dari keikutsertaan Kabupaten Bengkalis, melainkan sebagai sarana penyampaian pesan-pesan pemerintah dalam pengembangan potensi unggulan daerah yang tupoksinya kebetulan berada di DPMPSP.Investasi 2016 Capai Setengah Triliun Lebih
BENGKALIS-Minat investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bengkalis tahun 2016 cukup tinggi. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu, nilai penanaman modal dalam negeri mencapai Rp506,097 miliar. Sementara untuk penanaman modal asing sebesar 3.065.000 dolar AS atau sekitar Rp39,845 miliar (kurs 13.000).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (PMPSP) Kabupaten Bengkalis Hermizon kepada wartawan, Minggu (14/5) menjelaskan, jika dirinci berdasarkan sektor, untuk penanaman modal dalam negeri (PMDM) nilai investasi terbesar berada di sektor listrik, gas dan air dengan nilai investasi mencapai Rp344,908 miliar atau 68 persen. Tempat kedua di sektor industri makanan mencapai 128,503 miliar atau 25,39 persen.
“Sisanya di sektor konstruksi sebesar Rp19,380 miliar, industri lainnya Rp8,075 miliar dan Tanaman Pangan dan Perkebunan Rp5,230 miliar,” ujar Hermizon.
Untuk penanaman modal asing (PMA), sektor terbesar berada di industri makanan dengan nilai investasi 219.000 dolar AS atau sekitar Rp2,847 miliar (71,45 persen). Kemudian sektor tanaman pangan dan perkebunan sebesar 83.200 dolar AS atau sekitar Rp1,081 miliar (27,15 persen) dan sektor industri karet, barang dari karet dan plastik 4.300 dolar AS atau sekitar Rp55,9 juta (1,4 persen).
Ditambahkan pria yang akrab disapa Mijon ini, Pemkab Bengkalis terus berupaya menarik minat investor, baik dalam maupun asing untuk menanamkan modalnya di Negeri Junjungan dengan memberikan fasilitas-fasilitas serta kemudahan-kemudahan untuk berinvestasi. Seperti mempermudah pengurusan perizinan, dimana sesuai standar operasional prosedur (SOP) hanya 1-7 hari sudah siap, dengan catatan jika semua persyaratan lengkap.
“Di samping itu, kita juga gencar melakukan promosi-promosi peluang investasi yang ada di Kabupaten Bengkalis dengan mengikuti expo maupun be to be meeting,” tambah Mijon.
Terkait persoalan izin, Hermizon tidak menapikan masih adanya keluhan dari masyarakat menyangkut rekomendasi izin gangguan (HO) dan SIUP dari desa/kelurahan maupun kecamatan terindikasi masih lama. Untuk itu, selaku kepala Dinas PMPSP, ia mengimbau kepada pihak desa/kelurahan maupun kecamatan agar bisa memberikan pelayanan yang cepat.
Demikian juga kepada organisasi perangkat daerah (OPD) teknis, diharapkan dapat mendukung dalam memberikan pelayanan cepat terkait rekomendasi perizinan yang dibutuhkan oleh investor yang berminat menanamkan modalnya di Kabupaten Bengkalis.
Terbaik II diraih Stand Pemerintah Kabupaten Belitung dan terbaik III diraih Stan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Sedangkan harapan I dan II diraih stan Pemerintah Kota Jayapura dan Pemerintah Kabupaten Kendal.
Pameran berskala nasional ini diikuti 40 stand dari berbagai daerah di Indonesia. Ada 5 kriteria penilaian dewan juri, yakni ragam produk yang ditampilkan, pelayanan terhadap pengunjung stand, antusias pengunjung terhadap produk yang ditampilkan, kerapian dan kebersihan serta dekorasi stand.
Selama pameran, stan Kabupaten Bengkalis memang jadi favorit pengunjung maupun peserta pameran lainnya. Hal ini dikarenakan Stand Bengkalis didesign dengan nuansa khas Melayu seperti ornamen selembayung dan perpaduan warna yang sangat kontras yakni putih hijau.
Tidak hanya itu, materi yang disuguhkan kepada setiap pengunjung, juga sangat bervariasi. Penilaian dewan juri juga tidak hanya sebatas design stand dan materi yang ditampilkan, tetapi juga wawasan dan ketrampilan setiap petugas pramustand.
Kepala DPMPSP Kabupaten Bengkalis, H Hermizon melalui Kepala Bidang Promosi Penanaman Modal, Muhamad Ali Ibrahim menjelaskan, DPMPSP Kabupaten Bengkalis hanya sebagai pengkoordinir kegiatan pameran investasi yang membawa nama Pemerintah Kabupaten Bengkalis. DPMPSP bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Bengkalis memamerkan produk unggulan yang menjadi binaan Dekranasda.
"Kita menampilkan produk kerajinan seperti kain tenun lejo, anyaman tikar, hiasan dari bahan kertas koran, miniatur pompa minyak dari kayu. Untuk kuliner ada kerupuk ikan bilis, manisan pepaya dan makanan khas favorit pengunjung pameran yakni lempuk durian. Paling penting adalah Stan Bengkalis menampilkan informasi tentang berbagai peluang investasi di Negeri Junjungan,” ujar Muhamad Ali Ibrahim.
Lebih lanjut dikatakan Kabid, keberhasilan menjadi terbaik I bukanlah target utama dari keikutsertaan Kabupaten Bengkalis, melainkan sebagai sarana penyampaian pesan-pesan pemerintah dalam pengembangan potensi unggulan daerah yang tupoksinya kebetulan berada di DPMPSP.Investasi 2016 Capai Setengah Triliun Lebih
BENGKALIS-Minat investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bengkalis tahun 2016 cukup tinggi. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu, nilai penanaman modal dalam negeri mencapai Rp506,097 miliar. Sementara untuk penanaman modal asing sebesar 3.065.000 dolar AS atau sekitar Rp39,845 miliar (kurs 13.000).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (PMPSP) Kabupaten Bengkalis Hermizon kepada wartawan, Minggu (14/5) menjelaskan, jika dirinci berdasarkan sektor, untuk penanaman modal dalam negeri (PMDM) nilai investasi terbesar berada di sektor listrik, gas dan air dengan nilai investasi mencapai Rp344,908 miliar atau 68 persen. Tempat kedua di sektor industri makanan mencapai 128,503 miliar atau 25,39 persen.
“Sisanya di sektor konstruksi sebesar Rp19,380 miliar, industri lainnya Rp8,075 miliar dan Tanaman Pangan dan Perkebunan Rp5,230 miliar,” ujar Hermizon.
Untuk penanaman modal asing (PMA), sektor terbesar berada di industri makanan dengan nilai investasi 219.000 dolar AS atau sekitar Rp2,847 miliar (71,45 persen). Kemudian sektor tanaman pangan dan perkebunan sebesar 83.200 dolar AS atau sekitar Rp1,081 miliar (27,15 persen) dan sektor industri karet, barang dari karet dan plastik 4.300 dolar AS atau sekitar Rp55,9 juta (1,4 persen).
Ditambahkan pria yang akrab disapa Mijon ini, Pemkab Bengkalis terus berupaya menarik minat investor, baik dalam maupun asing untuk menanamkan modalnya di Negeri Junjungan dengan memberikan fasilitas-fasilitas serta kemudahan-kemudahan untuk berinvestasi. Seperti mempermudah pengurusan perizinan, dimana sesuai standar operasional prosedur (SOP) hanya 1-7 hari sudah siap, dengan catatan jika semua persyaratan lengkap.
“Di samping itu, kita juga gencar melakukan promosi-promosi peluang investasi yang ada di Kabupaten Bengkalis dengan mengikuti expo maupun be to be meeting,” tambah Mijon.
Terkait persoalan izin, Hermizon tidak menapikan masih adanya keluhan dari masyarakat menyangkut rekomendasi izin gangguan (HO) dan SIUP dari desa/kelurahan maupun kecamatan terindikasi masih lama. Untuk itu, selaku kepala Dinas PMPSP, ia mengimbau kepada pihak desa/kelurahan maupun kecamatan agar bisa memberikan pelayanan yang cepat.
Demikian juga kepada organisasi perangkat daerah (OPD) teknis, diharapkan dapat mendukung dalam memberikan pelayanan cepat terkait rekomendasi perizinan yang dibutuhkan oleh investor yang berminat menanamkan modalnya di Kabupaten Bengkalis.
Post a Comment